Jumat, 08 Januari 2010

Gara-Gara Generater Skripsi, Atlantis, dan Acara Kick Andy

Rabu pagi itu saya mengikuti salah satu perkuliahan yakni Jaringan Komunikasi. Mata kuliah tersebut diampuh oleh seorang dosen yang berasal dari Jember, Jawa Timur. Beliau Lulusan salah satu perguruan tinggi di Delf, Holland. Bapak yang juga konsultan IT bersertifikat International ini, bisa dikatakan beliau termasuk dalam bimbingannya dan teman dari Prof. Andrew S. Tanenbaum, pengarang buku Jaringan international. Sejak mengenal dunia kuliah sampai lulus S3 beliau selesaikan di negara Belanda tersebut. Selama perkuliahan dosen yang tergolong Doktor muda ini (30 tahun, tapi sekarang sudah 35 tahun) tidak hanya mengajarkan science saja, tapi juga banyak memberikan wawasan dan saran-saran ataupun cerita yang sangat membimbing. Ciri khas Beliau, terkadang juga menyelakan intermeso dalam bahasa indonesia,jawa,madura,belanda, dan inggris sekedar mencairkan suasana.


Rabu pagi itu, beliau memberikan gambaran bahwa untuk mendapatkan seorang pembimbing skripsi/thesis/disertasi sangatlah sulit di Delf, hal yang beliau anggap sepele ternyata menjadi pertimbangan penting dalam menerima seseorang untuk dibimbing. Hal itu adalah “Apakah yang akan anda pakai dalam menulis skripsi/disertasi/thesis anda nanti?”, kata beliau paling tidak menggunakan Latex. Kemudian dosen saya itu bertanya kepada saya dan teman-teman “Apakah anda pernah membayangkan bahwa suatu saat nanti akan ada Generater Skripsi? Apakah anda membutuhkannya? Apakah anda senang jika Generater Skripsi direalisasikan?atau bahkan anda tertarik untuk segera mewujudkannya?”


Generater Skripsi adalah sebuah aplikasi yang masih imajinatif dan sepertinya akan selamanya begitu. Aplikasi ini merupakan aplikasi pembuat skripsi/thesis/disertasi entah bersifat desktop aplication maupun bisa dijalankan di web browser. Dengan hanya menuliskan judul dari skripsi/thesis/disertasi maka secara otomatis skripsi/thesis/disertasi dengan judul yang dimaksud dibuat. Lengkap mulai dari bab I sampai lampiran. Jadi ada semacam bagian yang menyusun formatnya, ada yang langsung berhubungan dengan browser sehubungan dengan kajian teori, dsb. wah enak kan?


Trus, kenapa aplikasi yang wah ini akan selamanya hanya sebatas aplikasi yang imajinatif? Padahal itu sangat mungkin untuk mewujudkannya, ratusan Doktor IT tersedia untuk mewujudkannya. Jawabnya adalah karena kita semua tidak membutuhkannya. Yang kita butuhkan adalah sesuatu yang bisa menjadikan kita sebagai orang yang benar-benar ahli dalam suatu bidang/ilmu. Sesuatu yang bisa mengantarkan kita menjadi sumber informasi tertentu yang serius, sumber informasi bersifat biologis dan berwawasan luas. Bukan sesuatu yang walaupun pelan tapi pasti akan menepis dan mengikis kratifitas kita dan akhirnya membunuh otak kita.


Benar juga alasan yang seperti di atas, tidak mungkin prof. Arysio santos bisa memaparkan sebegitu detail, menyeluruh dan mendalam mengenai geologis bumi seperti yang tertumpahkan dibukunya Atlantis, jika prof. Arysio santos ini tidak memiliki ilmu yang mendalam mengenai geologis. Tidak akan mungkin John Byrne, Ph.D. bisa mengungkap sedikit dari rahasia otak manusia secara detail tanpa memiliki keahlian mengenai hal itu.


Ingatkah anda dengan anak Indonesia asal Bali yang mendapat penghargaan Muri Indonesia karena mampu menghafal sekian banyak angka dalam waktu satu menit?ingatkah anda dengan anak Indonesia yang mendapat penghargaan Muri dan mendapat sebutan sebagai pembaca peta termuda, hafal bendera,ibu kota, serta tempat dari negara-negara di dunia ini?ingatkah anda dengan anak Indonesia yang mendapat penghargaan Muri Indonesia karena dilibatkan sebagai pemain drum termuda Indonesia?semua yang mereka dapatkan adalah melalui sebuah proses, membangunnya dari belajar, belajar, dan berusaha serta berdoa (Admin mendapatkan informasi ini dari acara KickAndy).


Dapat dipahami bahwa memang mungkin sebaiknya setiap individu benar-benar memiliki keahlian dibidangnya. Dan untuk mencapai itu, sudah pasti dibutuhkan suatu masa,proses,belajar dan usaha yang tidak tanggung-tanggung. Sehingga jelaslah, Generater Skripsi sangat tidak diperlukan oleh kita, dan ini adalah salah satu alasan yang cukup memadai untuk menyatakan bahwa Generater Skripsi akan slamanya menjadi aplikasi Imajinatif.

2 komentar:

  1. generaret skripsi memang harus slmnya jd aplikasi imajinasi....

    tunas bangsa diharapkan bs menjadi tombak bangsa ini di masa depan untuk menghasilkan karya2 yang brilian yang bs mengalahkan negara2 maju yang lain...

    di masa dimana hukum sudah bobrok jangan sampai tunas bangsa pun ikut bobrok.....pertahankan anak-anak bangsa.... hargai mereka(bukan dengan uang)tp hargai dengan pengaplikaisan temuan-temuan sudah mereka ciptakan krena dengan begitu akan lebih bermakna untuk ekarang dan sterusnya.

    balik lg ke aplikasi generater skripsi...
    tp hbat jg ada orag yang bs berfikir sejauh itu untuk menjadikan semuanya menjadi serna instan!!!!!! qt skolah bukan untuk nyontek tp untuk dpt ilmu baru, ya walau kdang2 kebanyakan skolah hanya buat cr ijazah n nilai z c..

    BalasHapus
  2. :) , iya dosenku juga berpendapat sama, Generater Skripsi akan selamanya seperti itu

    BalasHapus