Jumat, 27 Agustus 2010

Tahukah Anda?


Tahukah anda? Mengenai kegiatan pemilu Indonesia di Holland beberapa tahun silam?seperti apakah mekanisme yang diterapkan? Samakah dengan yang diterapkan di Indonesia?sudah pasti berbeda, “YA BERBEDA” (semangat banget ne ^-^, hehheee iya coz’ ceritanya ne lagi nyeritain ulang apa yang uda pernah diceritain pak Hasyim, kemudian saya simpulkan sendiri)
Beberapa tahun silam pak Hasyim-salah satu dosen saya-dipercaya untuk menghandle strategi mekanisasi pemilihan umum di Holland. Hmmm ... tak heran karena beliau adalah doktor muda lulusan Delf Holland dengan disertasi terbaik se-Eropa untuk computer engineering spesialisasi networking (huuuuuhh ... sotoy :D ..... balik ke main topic!!!!! Iya..iya..^-^, g’ papalah kagum ma beliau daripada kagum ma hal/entitas yang ngga’ngga’    :p ... Pisz....^-^V . singkat aja dah ceritanya coz’ mau  M  A  I  N.  Biasaaa..ujian baru ja kelar maunya   M A IIIII N   mlulu ^-^)
Kalau biasanya di Indonesia form untuk memilih menggunakan selembar kertas yang dilubangi tepat pada calon yang dikehendaki lalu dikumpulkan dalam kotak. Setelah semuanya memilih maka kotak dibuka dan dihitung satu persatu secara manual, kemudian form tadi disatukan kembali rapi trus dikirim kepusat yang bertanggungjawab atas hal ini.
Lain halnya di Holland. Sebelum hari pemilihan tiba, beberapa hari sebelumnya semua penduduk Indonesia yang ada di Holland dikirimi surat yang isinya undangan untuk menghadiri pemilihan umum di suatu wilayah yang sudah ditetapkan (tapi saya lupa tepatnya di kota mana L , yaaah pembaca kecewa!!? yang saya ingat pokoknya tempat tersebut adalah kota yang paling banyak tempat pariwisatanya di Holland). Selain undangan, juga disertakan beberapa form. Form-form ini bertuliskan barcode. Untuk setiap calon satu form dengan barcode yang unique.
Ketika harinya sudah tiba, mereka datang ke tempat yang dimaksud untuk melakukan pemilihan. Mereka tidak datang one by one tapi berkelompok menggunakan bus, bergantian setelah satu kota kemudian kota berikutnya, karena sudah ada jadwalnya sendiri-sendiri tiap kota (jadi rame-rame gitu ^-^, baguslaaah kompak, yeah jauh tanah air beta tapi tetep Bhinneka Tunggak Ika dan bersatu kita teguh :p, setuju-setuju????). setelah itu mereka mamilih calon yang mereka yakini dengan merekam barcode yang ada pada form tadi dengan tool yang sudah disediakan. Jadi jalannya pemilihan sangatlah efektif dan efisien. Kenapa? Ya, pertama karena prosesinya cepat- iya kan tinggal naruh barcode di bawah tool berinframerah khusus perekam barcode (tool berinframerah??hahaa....bilang aja kagak tau nama toolnya :D ? iya pan? Ngaku hayooo...) data otomatis langsung terekam dalam database. Yang kedua, karena perekaman sudah terotomatisasi maka mengurangi tingkat human error dalam proses penghitungan. Selain itu dengan mekanisasi seperti ini sangatlah membantu mengingat tenaga yang menghandle sangatlah terbatas.
Intinya mekanisme dengan memanfaatkan barcode ini membuat pemilu di Holland dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Baik bagi pihak pemilih, penghandle, maupun hasil yang didapat lebih reliable penghitungannya. (tapi...ada tapinya nie...mungkin melelahkan bagi beberapa orang di belakang layar/stakeholders seperti si pembuat program ---sistem pemilu dengan barcode---- kekurang telitian pada program maka kacau balaulah semuanya, waktu perencanaannya pun otomatis lama, intinya perancangan sistemnya sepertinya rumit).
Tuh kan unique? Bagaimanakah menurut anda?

1 komentar: