Jumat, 27 Agustus 2010

Spesifikasi web page dengan format minimal yang sama untuk seluruh instansi dan departemen Indonesia? Are you a dreamer?


Setelah ujian, begini nih, melampiaskan pikiran pada lembaran-lembaran, hasilnya jadilah ayalan-ayalan yang notabene mungkin ‘ogah bangeeeeeeetzs siiih???’ trus ditambahin dech dengan statement ‘are you a dreamer??’.  (hhuuuhhhh...’YES’. oups ‘may be’ I mean : may be yes may be not, it’s up to you guys----lllhlplh, belepotan. Untuk temen-temenku: masih ingatkah kalimat “we use java coz’ we’re java’s people, we life in java?hahaa...”)
Langsung saja latar belakang konsep. Sederhana, dianalogikan sebuah database, sebuah data bisa masuk ke dalam suatu database minimal memenuhi beberapa kriteria yang telah menjadi konstraint dari atribut suatu relasi. Jadi dalam satu atribut memiliki anggota/instance yang sama minimal typenya sama walaupun panjangnya tidak sama apalagi alokasi memorinya. Alasan mudahnya yakni rapi, terorganisasi, terstruktur, terseragamkan-memperkuat identitas (g’ computer science banget sih alasannya!!hehe..trus karena apa ya? Oww..oww..untuk yang berhubungan dengan query mungkin, tau’ dah :D  ) Lalu apakah hanya untuk alasan itu sehingga perlu diadakan perbaikan untuk seluruh web yang ada? Berarti reinfrastruktur dong?buang-buang waktu dan biaya!
Bukan hanya itu, jika ada standard minimal format web dari instansi dan departemen ini, maka disana tersirat bahwa ada minimal informasi yang harus disediakan oleh mereka. Hal ini berhubungan dengan adanya gagasan untuk membangun sistem informasi terseragam untuk seluruh instansi dan departemen di Indonesia (hehe...dapet sedikit cerita dari beliau yang baru saja bergabung dengan departemen Komunikasi dan Informasi Indonesia, tapi ini baru sebatas gagasan yang diusung beliau. Dilatarbelakangi oleh ketidak seragaman sistem informasi yang menyebabkan kurang reliablenya informasi yang dibangun dari data---tapi saya tidak yakin apakah saya sudah bener menangkap maksud beliau/dalam menginterpretasikan kembali cerita beliau ini). Kalau sistemnya saja mau diseragamkan berarti itu bukan mustahil jika di level user interface-nya juga diseragamkan? Bukan begitu bukaaan?
Ya intinya dapat dianalogikan jika di dunia netpreneur nie ; istilahnya lebih prefer menjual waktu akses, daripada menjual barang. Apa itu? Yach, aku juga bingung. Udahan dulu yach, uda capek nulis, pengen tidur trus   M A I N.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar