Kamis, 24 Maret 2011

Kereta Ekonomi yang Esklusive (Part 1)

Hujan mengguyur stasiun Jatinegara kala itu,sembari menunggu kereta ekonomi Mataremaja,aku ngobrol ngobrol ringan dengan kakak tingkatku.Sebenarnya ini keluar dari rencanaku.awalnya aku ingin pulang seminggu setelah ujian kompre,tapi tiba-tiba saja aku memutuskan langsung pulang dengan tiket sedapatnya.

seperti kebanyakan kereta ekonomi,panas,berdesak-desakan,dan baunya bercampur-campur,bahkan suaranya lebih bising. aku duduk disebelah jendela tepat,disampingku kakak tingkatku dan didepanku ada tiga orang lelaki,tak usah dipertanyakan lagi disekeliling bangkuku masih banyak penumpang berdiri.

penumpang didepanku memulai pembicaraan ringan,bertanya tentang Sekolah Tinggi tempatku belajar dan detilenya. pembicaraan mengalir begitu saja awalnya memang canggung tapi lama kelamaan aku menangkap sesuatu yang menurutku indah. aku mencerna setiap obrolan lugas dan spontan mereka. aku menikmati suasana di kereta waktu itu, berbagai karakter, obrolan santai tapi bisa dimasukkan sebagai pembelajaran, istimewanya mereka mengutarakannya spontanly sebagai keceriaan mereka, sesekali aku juga mendengar musik pengamen yang tak mungkin aku dapatkan dikereta bisnis lebih-lebih eksekutive.

hanya dalam waktu yang kurang dari sehari suasana kereta menjadi seperti suasana sanak saudara sendiri. aku sendiri tidak percaya, ketika mereka turun yang ada dikepalaku hanyalah "sebentar kenal,akrab,saling berbagi informasi,membuatku tersenyum..dan sekarang seperti menghilang begitu saja,kapan bisa bertemu orang-orang seperti mereka lagi"

kereta Mataremaja kala itu sungguh kereta ekonomi yang eksklusive, saya hanya mencoba sedikit mengerti orang-orang disekitar saya, menghilangkan semua penilaian akan kereta ini terlebih akan mereka semua, dan menikmati keadaan ini, hanya perlu menyadari apa yang sudah ada,menikmatinya sebagai titipan hidup di setiap nafas saya.

semua itu menyulap kereta ekonomi menjadi kereta yang eksklusive :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar