Kamis, 07 Juli 2011

Pantaskah Aku Mengeluh

Ketika banyak yang harus dikerjakan sedangkan waktu seakan menghimpit saya ... muncul pikiran tak pelak, yakni mengeluh ( tapi bukan ... mengumpat-parah tapi bukan itu, kesel..., takut..., tapi bukan juga pokoknya tidak bisa mendeskripsikan )

Membaca note dari Temannya Aidan saya sangat shock !
Temannya itu seorang developer advance jepang yang juga sedang mendevelop aplikasi yang sama dengan saya.


Setelah sekian lama saya menguthek-uthek client-server. Ternyata saya harus mulai dari awal, mulai dari menginstall ulang tools-nya. Waktu tinggal 15 hari menuju seminar, aplikasi belum terbangun sempurna harus membangunnya kembali dari awal ... dari awal ... isi dari aplikasi juga jauuuh dari cukup untuk maju ke seminar ...

Sekarang lemess banget ... katanya kajurku trivial kalau cuman mengintegrasikan office dengan aplikasi itu. nyatanya di Jepang, semua itu dikembangkan oleh dua orang yang sedang studi doktoral. 

Sekarang apa yang mau dikata, dengan kemampuan saya yang ecek-ecek ini...
Just Keep Trying until the last minutes ...



http://sabitblog.blogspot.com/2011/07/harusnya-kita-malu-pernah-mengeluh.html

1 komentar:

  1. Hallo, apa kabar? salam kenal. Pesanku, jangan mengeluh. Menurut Lou Holtz, 80 persen orang dimana kita mengeluh, malah tidak perduli. Sedangkan sisanya 20 persen, malah senang, kita dapat masalah. Nah. Kalau hanya sekedar "ngudoroso" yaitu mengeluh dengan diri sendiri atau dengan Tuhan, tidak apa-apa.....Wah kok ngelantur. Okre, sukses selalu untuk Anda.

    Salam kompak:
    Obyektif Cyber Magazine
    (obyektif.com)

    BalasHapus